PROFIL CHERIA HALAL HOLIDAY
Awal Januari 2018 kami sekeluarga kakakku berkunjung ke Australia untuk menengok keadaan tempat tinggal Zaki anak bungsunya yang sedang study di Monash. Melihat keadaannya di sana yang jauh dari orang tua dan harus mandiri dan disiplin mengatur dirinya sendiri. Waktu itu teman di sebelah kamar kosnya ada yang meninggal. Walau bersebelahan kamar aktivitas yang sangat padat sangat jarang bisa ketemu sehingga temannya mereka yang meninggal di dalam kamar pun hampir tidak ketahuan. Mayat tidak bisa dikubur karena harus menunggu keluarga dari Indonesia dan jenazah pun harus di otopsi untuk mengetahui penyakitnya. Dapat dibayangkan bagaimana psikologi temannya yang berada serumah di sana. Wajar saja ibu kos yang mengurusi mahasiswa di sana sempat cemas dan takut berada di dalam rumah yang ditinggali mayat tersebut dan memutuskan untuk mencari rumah baru. https://www.cheria-travel.com/2019/09/wisata-halal-australia.html
Keluarga kakakku malam itu menginap di tempat kos Zaki sedangkan kami mencari tempat penginapan tak jauh dari situ. Kebetulan ada mahasiswa beasiswa LPDP yang sedang libur kuliah dan mengekoskan kamarnya untuk kami. Cuaca malam di saat itu masih sangat terang seperti masih sore. Saat itu kami berkenalan dan mendengar cerita anak kos di rumah itu. Kakakku menghubungi kami bahwa besok harus siap untuk berjalan-jalan ke kota.
Sesudah sarapan pagi kami bersiap berangkat. Menyelusuri jalan dan trotoar untuk mengejar angkutan umum. Di sana transportasi bis adalah pilihan transportasi utama di Australia karena tersebar di deluruh penjuru negeri ini. Transportasi kereta api juga hampir tersedia di seluruh negara bagian di Australia, diantaranya Sydney, Brisbane, Melbourne, Adelaide dan Pert. Layanan kereta api sangat luas dan efisien serta memiliki jam operasi yang cukup panjang dari pagi hingga tengah malam. Terdapat pula layanan kereta api gratis (di dalam zona transit gratis) antara stasiun McIver dan stasiun City West yang dapat dinikmati di Perth.
Naik kendaraan di sana menggunakan uang coin. Lalu lintas di sana sangat tertib tidak pernah tanpak aparat atau petugas yang berjaga. Bagi yang melanggar ketertiban lalu lintas maka kendaraannya dapat tercatat oleh alarm peralatan teknologi canggih yang mencatat kode nomor kendaraan sang pemilik. Berarti semua data pemilik kendaraan sudah tercatat di bank datanya kepolisian. Mereka pun akan dikirim surat pelanggaran menuju ke alamat pemilik nomor kendaraan dan peringatan pelanggaran dan wajib membayar denda yang wajib dibayar bagi pemiliknya. Majunya teknologi kendaraan lalu lintas yang mampu menintegrasikan sistem ke sistem data yang lainnya. Sebuah aplikasi yang sangat canggih mampu membuat manusia taat dengan aturan hanya dikendali oleh tenaga mesin dan teknologi saja. Teknologi robotic sudah terlihat dimana mana. Membeli bensin bisa ambil sendiri, mau beli minuman cukup memasukan uang coin semua akan bisa kita beli tanpa dilayani oleh manusia.
Target tempat liburan pertama kami menuju ke museum tambang emas atau Gold Rush Era di Sovereign Hills Ballarat di sana kami di sambut dengan hiburan para penghibur dengan mengenakan pakaian di era itu. Di sediakan juga tempat bagi yang berminat ingin berfoto dengan membayar uang untuk mengambil foto berpakaian kerajaan di abad itu.
Di area Gold Panning ada aliran sungai tetapi dangkal terdapat batuan kericil sehingga kami dapat mencari serpihan emas di sana. Pengunjung bisa menggunakan wajan dan cangkul untuk mencari serpihan emas di sana. Suasana wisata di Sovereign Hills Hallabarat benar-benar menarik hati pengunjung karena kami disuguhi musik dan seni budaya hiburan yang di setting seperti suasana masa lalu dan mampu menghidupkan imajinasi tentang era Victoria di abab itu.
Agenda besok harinya kami ingin berkunjung ke tempat saudara yang sedang mengambil study di kota Melbourne. Untuk menuju kesana kami harus mengambil transportasi kereta api. Tiba di sana kami di sambut oleh mereka. Setelah berbasa basi kami diajak makan bersama di rumahnya yang kecil dan sejuk itu. Di belakang rumah terlihat ada halaman luas sehingga mereka lebih suka bermain di ruang belakang. Selain ada kebun sayur di ruang belakang juga disediakan kursi untuk tempat duduk dan tersedia majalah dan koran untuk membaca. Ruang belakang dijadikan ruang tempat untuk menerima tamu dan tempat berkumpul saudara dari Indonesia yang sedang bermain dan berkunjung ke sana.
Setelah sarapan pagi kami diajak keluar menuju pusat kota Melbourne. Terlihat paras wajah khas yang berasal dari seluruh dunia mahasiswa yang sedang sibuk menunggu transportasi TRAIN untuk menuju ke kampus. Oleh mbak Winda kami diajak jalan jalan melihat pusat perkotaan dan menuju tempat perahu yang siap mengintari jalan ibukota.
Setelah berfoto di setiap sudut bangunan ibu kota kami pun di bawa ke gedung galeri. Di sana kami dapat melihat hasil seni budaya dari seluruh dunia hadir di sana. Termasuk kain songket Sumatera dari Indonesia ikut terpajang di galeri. Setelah berapa etalase dan lantai gedung kami mampir akhirnya kami pun pulang ke rumah.
Keesokan harinya kami memutuskan untuk pergi ke kebun binatang yang terletak di Melbourne, Australia yang memiliki lebih dari 350 spesies binatang dari Australia dan seluruh dunia. Kebun binatang Melbourne adalah kebun binatang tertua di Australia di buka lahan seluas 22 hektare tahun 1862. Terdapat harimau yang berkeliaran bebas, dan monyet yang berpindah dari satu pohon ke pohon lain.Kami hanya bisa melihat dari tepi pagar area pembatas. Mereka terlihat nyaman dengan setingan lingkungan habitat yang ada.
Jenis satwa asli Australia juga mendominasi di sana termasuk koala, kanguru, wombat, dan burung-burung. Hampir semua binatang ada di sana dan mereka dijaga dan dipelihara oleh petugas kebun dan selalu diberi makan.
Rasanya tidak semua dapat kami lihat binatang di sana karena setiap binatang saja memiliki halaman yang besar dan luas tempat huniannya karena rasanya tidak sanggup lagi kaki berjalan. Tidak lupa kami selalu menyempatkan diri berfoto untuk mengambil gambar binatang yang tidak pernah kami lihat sebelumnya di Indonesia. Tidak terasa hari menjelang sore kami pun siap untuk pulang ke rumah.
Perjalanan yang sangat mengesankan dan suasana alamnya yang unik tidak bisa lepas dari ingatan. Kota Melbourne yang tenang dan unik pernah meraih berturut turut kota ternyaman di seluruh dunia. Sehingga tidak berlebihan jika menjadi rekomendasi untuk negara yang layak dikunjungi dan negara favorit untuk mengambil study. Karena hampir seluruh mahasiswa beasiswa Indonesia di sana yang sedang belajar dan juga sambil bekerja dan pulang ke Indonesia membawa uang dollar yang banyak. Tentu selain mendapat ilmu juga dapat memperoleh finansial yang sangat baik.
<img style="width:auto; max-width:100%; height:auto; box-shadow:none; border:none; margin:5px 0;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh9uLQcAfZ7Esau-CrRNnDP1ApKu0nHp_7ktWqeKqUIDnk9seYcr_IxRXDtCyGIk-rLeIenpK9KIxe6peSiTFTa-gglPxqK1a2uFkRxUNYOHwu9zw6P_cWFMo6U-TBgNj53pBgAjAulDQ/s1600/lomba-blog-cheria-holiday-9-2019-menulis-tentang-australia.jpg" alt="Lomba Blog Cheria Holiday #9 2019" />