Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti kegiatan seminar. Pada akhir acara kami dibebani untuk membuat laporan kegiatan yang harus dikumpul pada panitia. Saya heran, para peserta semuanya konsentrasi dan bisa mengikuti dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para penyeminar.
Di rumah saya baca lagi bahan seminar, tapi otak ini susah sekali konsentrasi. Maunya malas-malasan dan melamun saja! tugas itu sudah lama hanya terletak di atas meja. Nih, apa otak saya sedang error ya?, kayaknya saya tidak bisa menyelesaikan tugas itu dengan cepat dan baik!.
Pada keesokan harinya saya ambil kitab suci Alquran, setelah habis sholat Magrib saya baca beberapa ayat sampai menjelang sholat Isya’ dengan khusu’ dan hati tenang. Selesai sholat saya lirik lagi tugas saya di atas meja yang tidak pernah beres dan tak pernah kelar. Saya baca lagi panduan dan memahaminya, akhirnya tugas itu selesai juga. Setelah saya baca, waduh! bagus dan sangat apik benar kalimatnya dan analisanya juga sangat akurat. Itu bisa saya kerjakan hanya beberapa jam saja.
Dari hati yang penuh dengan kegelisahan dan kegalauan, saya menemukan teori baru dan sebuah fenomena teka-teki yang dapat saya simpulkan sendiri dan sebuah kata kunci ‘konsentrasi bisa diaktivasi oleh otak tengah’ atau dengan bahasa keagamaan,"sholat dan mengaji dengan khusuk bisa meningkatkan kecerdasan", karena dengan hati yang tenang konsentrasi bisa diciptakan. Jadi untuk mengaktifkan otak tengah atau daya ingat dan kecerdasan, peranan otak tengah sangat begitu penting.
Menurut teori para ilmuwan pada otak tengah manusia terdapat sebuah kelenjar pineal (mata ketiga) atau mata batin menurut kerohanian, yang berfungsi mengontrol semua hormon pada tubuh manusia. Kelenjar pineal mampu memproduksi endorphin dan hormon melatonin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk daya tahan tubuh melawan serangan penyakit dan memperkuat kekebalan tubuh.
Menurut para peneliti kelenjar pineal bisa diaktifkan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
Di rumah saya baca lagi bahan seminar, tapi otak ini susah sekali konsentrasi. Maunya malas-malasan dan melamun saja! tugas itu sudah lama hanya terletak di atas meja. Nih, apa otak saya sedang error ya?, kayaknya saya tidak bisa menyelesaikan tugas itu dengan cepat dan baik!.
Pada keesokan harinya saya ambil kitab suci Alquran, setelah habis sholat Magrib saya baca beberapa ayat sampai menjelang sholat Isya’ dengan khusu’ dan hati tenang. Selesai sholat saya lirik lagi tugas saya di atas meja yang tidak pernah beres dan tak pernah kelar. Saya baca lagi panduan dan memahaminya, akhirnya tugas itu selesai juga. Setelah saya baca, waduh! bagus dan sangat apik benar kalimatnya dan analisanya juga sangat akurat. Itu bisa saya kerjakan hanya beberapa jam saja.
Dari hati yang penuh dengan kegelisahan dan kegalauan, saya menemukan teori baru dan sebuah fenomena teka-teki yang dapat saya simpulkan sendiri dan sebuah kata kunci ‘konsentrasi bisa diaktivasi oleh otak tengah’ atau dengan bahasa keagamaan,"sholat dan mengaji dengan khusuk bisa meningkatkan kecerdasan", karena dengan hati yang tenang konsentrasi bisa diciptakan. Jadi untuk mengaktifkan otak tengah atau daya ingat dan kecerdasan, peranan otak tengah sangat begitu penting.
Menurut teori para ilmuwan pada otak tengah manusia terdapat sebuah kelenjar pineal (mata ketiga) atau mata batin menurut kerohanian, yang berfungsi mengontrol semua hormon pada tubuh manusia. Kelenjar pineal mampu memproduksi endorphin dan hormon melatonin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk daya tahan tubuh melawan serangan penyakit dan memperkuat kekebalan tubuh.
Menurut para peneliti kelenjar pineal bisa diaktifkan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
1. Pengaruh cahaya
Hormon melatonin akan aktif dan berproduksi pada cahaya yang gelap antara pukul 23.00 – 02.00 malam, ini dapat anda buktikan ketika anda tidur menjelang malam dengan tidak ada sinar cahaya, keesokan harinya anda memiliki tenaga baru. Berbeda jika anda bergadang sampai larut malam dengan banyak cahaya lampu, keesokan paginya rasakan tenaga anda yang tidak optimal, karena hormon melatonin tidak berproduksi pada saat ada cahaya .
2. Pengaruh ketenangan jiwa dan raga
Orang yang mengalami goncangan jiwa, sedih, stress dapat mengurangi produksi hormon melatonin. Pada saat melakukan zikir sebanyak-banyaknya pikiran seseorang sedang dalam keadaan hanya mengingat Allah semata, tanpa punya tuntutan emosi apapun. Pada saat tersebut kelenjar pineal dapat bekerja secara optimal.
3. Perut yang kosong
Telah dilakukan penelitian pada 2 ekor tikus tua dengan usia yang sama. Tikus pertama makanannya dibatasi (puasa), sedangkan tikus kedua diberikan banyak makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produkti melatonin pada tikus pertama dua kali lipat dibandingkan tikus kedua.
Menurut Dr. Rick Strassman pernah menyelenggarakan studi secara menyeluruh. Dari hasil risetnya mulai diketahui mengenal kelenjar pineal. Ternyata kelenjar pineal ini tidak hanya dapat menghasilkan hormon (melatonin), tetapi juga merupakan “photoreceptor” sebagai mata ketiga. Fungsinya sebagai sebuah jendela bawaan sejak lahir untuk dapat melihat keberadaan ruang-ruang yang lain yang tidak terjangkau oleh pancaindra, khususnya mata.
Menurut pengamatan saya yang juga mengikuti beladiri tenaga dalam Satria Buana merujuk dengan hasil beberapa para peneliti mengambil kesimpulan bahwa kelenjar pineal ini dapat melihat dengan jelas tingkat-tingkat alam yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan serta pancaindra. Sejak dahulu kita sudah percaya dan meyakini bahwa mata batin dapat menangkap suatu firasat. Ada beberapa golongan manusia yang percaya dan mengagungkan kekuatan para supranatural. Berarti kelebihan dan kehebatan mata batin itu sudah kita akui sejak dulu.
Manusia dengan tingkat hati yang tenang selalu berzikir dan berpuasa dengan iklas, tanpa gangguan napsu dunia yang mengotori hatinya mempunyai kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki manusia biasa. Mereka dapat menjangkau dan membaca isyarat atau firasat yang akan terjadi. Bahkan mereka dapat melihat keberadaan benda atau suatu kejadian dengan jarak jauh dengan mata batinnya. Hal yang tak mustahil, manusia seperti ini dapat menangkap gejala alam yang akan terjadi seumpama gempa bumi yang hebat atau akan terjadi tsunami. Tapi masih adakah manusia yang seperti ini sekarang? Ini masih dapat kita lihat para ustad yang mengurusi pesantren yang masih banyak dicari oleh pejabat – pejabat tinggi sebagai penasehat spiritual mereka dalam menjalankan pekerjaannya. Karena selain membantu keselamatan, seorang ustad pun mampu melihat siapa lawan-lawan politiknya.
Cara aktivasi otak tengah yang diagung-agungkan oleh negara Jepang dan para orang tua, sebenarnya dalam aktivitas keagamaan dapat dilakukan jika dikerjakan dengan tingkat spiritual yang tinggi, dengan perut kosong atau berpuasa dan dengan hati yang bersih. Jika aktivasi otak tengah hanya bisa diikuti pada usia anak-anak, karena saat usia dewasa otak manusia mulai dikotori oleh penyakit hati seperti iri hati, dengki dan napsu maka tingkat keberhasilannya sulit dilakukan. Maka dengan metode pendekatan spiritual beragama siapapun dapat melakukannya.
Kesimpulan saya kelenjar pineal yang berada pada otak tengah adalah sebagai daerah markasnya fungsi spiritual manusia, yang bisa mempengaruhi kemampuan otak kiri dan otak kanan yang tidak berfungsi dengan baik, ini berarti tingkat keimanan dan keagamaan yang baik akan meningkatkan kecerdasan berpikir dan berempati. Ini dapat kita lihat ada beberapa orang tua yang memiliki anak yang bandel dan sangat bodoh, coba perhatikan kegiatan agamanya jarang bahkan tidak sama sekali. Jadi kewajiban beragama sangat besar sekali dampaknya terhadap perkembangan kecerdasan otak seorang anak. Pengaruh aktivitas otak tengah sangat besar dan sangat penting sekali bagi meningkatkan IQ otak seorang anak, ini dapat diperoleh dengan tingkat keagamaan yang dilakukan dengan baik. Hal ini tak lepas dari peran orang tua dan guru agama yang mampu mendidik mereka kearah yang lebih baik, dan dengan sabar membimbingnya.
Hormon melatonin akan aktif dan berproduksi pada cahaya yang gelap antara pukul 23.00 – 02.00 malam, ini dapat anda buktikan ketika anda tidur menjelang malam dengan tidak ada sinar cahaya, keesokan harinya anda memiliki tenaga baru. Berbeda jika anda bergadang sampai larut malam dengan banyak cahaya lampu, keesokan paginya rasakan tenaga anda yang tidak optimal, karena hormon melatonin tidak berproduksi pada saat ada cahaya .
2. Pengaruh ketenangan jiwa dan raga
Orang yang mengalami goncangan jiwa, sedih, stress dapat mengurangi produksi hormon melatonin. Pada saat melakukan zikir sebanyak-banyaknya pikiran seseorang sedang dalam keadaan hanya mengingat Allah semata, tanpa punya tuntutan emosi apapun. Pada saat tersebut kelenjar pineal dapat bekerja secara optimal.
3. Perut yang kosong
Telah dilakukan penelitian pada 2 ekor tikus tua dengan usia yang sama. Tikus pertama makanannya dibatasi (puasa), sedangkan tikus kedua diberikan banyak makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produkti melatonin pada tikus pertama dua kali lipat dibandingkan tikus kedua.
Menurut Dr. Rick Strassman pernah menyelenggarakan studi secara menyeluruh. Dari hasil risetnya mulai diketahui mengenal kelenjar pineal. Ternyata kelenjar pineal ini tidak hanya dapat menghasilkan hormon (melatonin), tetapi juga merupakan “photoreceptor” sebagai mata ketiga. Fungsinya sebagai sebuah jendela bawaan sejak lahir untuk dapat melihat keberadaan ruang-ruang yang lain yang tidak terjangkau oleh pancaindra, khususnya mata.
Menurut pengamatan saya yang juga mengikuti beladiri tenaga dalam Satria Buana merujuk dengan hasil beberapa para peneliti mengambil kesimpulan bahwa kelenjar pineal ini dapat melihat dengan jelas tingkat-tingkat alam yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan serta pancaindra. Sejak dahulu kita sudah percaya dan meyakini bahwa mata batin dapat menangkap suatu firasat. Ada beberapa golongan manusia yang percaya dan mengagungkan kekuatan para supranatural. Berarti kelebihan dan kehebatan mata batin itu sudah kita akui sejak dulu.
Manusia dengan tingkat hati yang tenang selalu berzikir dan berpuasa dengan iklas, tanpa gangguan napsu dunia yang mengotori hatinya mempunyai kemampuan luar biasa yang tidak dimiliki manusia biasa. Mereka dapat menjangkau dan membaca isyarat atau firasat yang akan terjadi. Bahkan mereka dapat melihat keberadaan benda atau suatu kejadian dengan jarak jauh dengan mata batinnya. Hal yang tak mustahil, manusia seperti ini dapat menangkap gejala alam yang akan terjadi seumpama gempa bumi yang hebat atau akan terjadi tsunami. Tapi masih adakah manusia yang seperti ini sekarang? Ini masih dapat kita lihat para ustad yang mengurusi pesantren yang masih banyak dicari oleh pejabat – pejabat tinggi sebagai penasehat spiritual mereka dalam menjalankan pekerjaannya. Karena selain membantu keselamatan, seorang ustad pun mampu melihat siapa lawan-lawan politiknya.
Cara aktivasi otak tengah yang diagung-agungkan oleh negara Jepang dan para orang tua, sebenarnya dalam aktivitas keagamaan dapat dilakukan jika dikerjakan dengan tingkat spiritual yang tinggi, dengan perut kosong atau berpuasa dan dengan hati yang bersih. Jika aktivasi otak tengah hanya bisa diikuti pada usia anak-anak, karena saat usia dewasa otak manusia mulai dikotori oleh penyakit hati seperti iri hati, dengki dan napsu maka tingkat keberhasilannya sulit dilakukan. Maka dengan metode pendekatan spiritual beragama siapapun dapat melakukannya.
Kesimpulan saya kelenjar pineal yang berada pada otak tengah adalah sebagai daerah markasnya fungsi spiritual manusia, yang bisa mempengaruhi kemampuan otak kiri dan otak kanan yang tidak berfungsi dengan baik, ini berarti tingkat keimanan dan keagamaan yang baik akan meningkatkan kecerdasan berpikir dan berempati. Ini dapat kita lihat ada beberapa orang tua yang memiliki anak yang bandel dan sangat bodoh, coba perhatikan kegiatan agamanya jarang bahkan tidak sama sekali. Jadi kewajiban beragama sangat besar sekali dampaknya terhadap perkembangan kecerdasan otak seorang anak. Pengaruh aktivitas otak tengah sangat besar dan sangat penting sekali bagi meningkatkan IQ otak seorang anak, ini dapat diperoleh dengan tingkat keagamaan yang dilakukan dengan baik. Hal ini tak lepas dari peran orang tua dan guru agama yang mampu mendidik mereka kearah yang lebih baik, dan dengan sabar membimbingnya.
No comments:
Post a Comment