Dzikir merupakan ibadah dengan cara menyebut nama Allah dan merenungkan kuasa, sifat, dan perbuatan serta nikmat-nikmat-Nya. Didalam Al-Qur’an Allah berfirman : ”(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. ar-Rad, 13: 28)
Manusia yang hidup memiliki aktivitas, pekerjaan untuk mencapai kebutuhan hidupnya. Kadangkala kebutuhan hidup sangat besar, sementara penghasilan tidak memadai. Sehingga usaha yang keras, menimbulkan tekanan mental berkepanjangan. Akhirnya phisiknya menjadi lemah, dan menimbulkan stress.
Salah satu faktor penyebab yang membuat kalbu menjadi tidak tenteram dan tidak tenang adalah lalai dan lupa kepada Allah. Orang yang lalai dan lupa kepada Allah akan membuatnya lupa kepada dirinya sendiri. Orang yang lalai dari zikir juga tidak akan pernah merasa tenang dan tentram. Hidupnya akan penuh kebimbangan, keputusasaan dan keterasingan dan akan masuk ke dalam lingkaran kegelapan.
Salah satu faktor penyebab yang membuat kalbu menjadi tidak tenteram dan tidak tenang adalah lalai dan lupa kepada Allah. Orang yang lalai dan lupa kepada Allah akan membuatnya lupa kepada dirinya sendiri. Orang yang lalai dari zikir juga tidak akan pernah merasa tenang dan tentram. Hidupnya akan penuh kebimbangan, keputusasaan dan keterasingan dan akan masuk ke dalam lingkaran kegelapan.
Fungsi zikir dalam ilmu medis sebagai penenang jiwa dan terapi. Dalam otak manusia, terdapat zat kimia yang secara otomatis akan keluar ketika seseorang berzikir. Zat itu bernama endorphin yang berfungsi untuk menenangkan otak, sebagaimana morfin mampu menenangkan otak. Endorphin zat kimia yang terkandung dari dalam tubuh manuasia, sementara morfin berasal dari luar tubuh.
Seorang dokter spesialis saraf mengungkapkan bahwa zikir mampu menyehatkan saraf. Hal ini terbukti dari hasil penelitiannya, ternyata pasien yang rajin zikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.
Ada beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf, kondisi nya membaik setelah berzikir dengan mengucapkan kalimat,”Laa ilaaha illallaah” dan kalimat istighfar “Astaghfirullah”. Ditinjau dari sudut kedokteran kontemporer menurutnya, pengucapan dua kalimat tersebut dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita. Sebab, dalam kedua bacaan tersebut terdapat huruf JAHR yang dapat mengeluarkan karbon dioksida dari otak.
Dalam kalimat “Laa ilaaha illallah” terdapat huruf JAHR yang diulang tujuh kali, yaitu huruf “lam”. Sementara dalam kalimat “Astaghfirullah” terdapat huruf “ghain”,”ra”, dan dua buah “lam”. Dengan demikian, ada empat huruf JAHR yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat zikir tersebut akan mengeluarkan karbon diaksida lebih banyak saat udara dihembuskan keluar mulut.
Dari hasil penelitian, menyimpulkan bahwa dilihat dari tinjauan ilmu saraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf pada bacaan zikir dengan aliran darah pernapasan ke luar yang mengandung zat karbon dioksida dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.
Semakin tinggi tingkat ketenangan dan khusyuk seseorang berzikir, kondisi gelombang otaknya semakin baik, dan memicu menghasilkan endorphin. Para ilmuwan percaya bahwa bagian otak yang menghasilkan Endorphin berada pada area yang terlibat dalam proses belajar dan mengingat. Dengan kata lain, belajar dan mengingat, akan lebih mudah dilakukan apabila terdapat cukup banyak endorphin dalam otak anda, suatu kondisi yang dapat terjadi apabila otak berada pada gelombang alpha (8hz-12hz) suatu kondisi keadaan hati ketika sedang meditasi atau melakukan sholat khusyuk, seperti sholat malam.
Hal ini dapat dibuktikan, orang – orang yang tinggal di masjid dan pesantren memiliki daya ingat yang tinggi untuk menghapal ayat-ayat alquran, dan belajar lebih konsentrasi karena tingkat ketenangan yang diciptakan.
Ada keuntungan lain yang dapat anda peroleh apabila anda berada tingkat ketenangan berzikir, akan lebih mudah untuk mengubah mental negatif diri anda, menjadi mental positif diri anda yang baru. Selain itu juga tingkat ketenangan berzikir sangat baik untuk relaksasi. Ketika anda relaks secara mental, maka seluruh badan anda juga relaks. Hal ini akan meningkatkan volume darah dan oksigen ke otak yang menyebabkan diri anda menjadi lebih peka dan perhatian. Kedua hal ini berkontribusi dalam belajar dan mengingat, dan juga mampu menciptakan perasaan semangat atau bahagia.
Seorang dokter spesialis saraf mengungkapkan bahwa zikir mampu menyehatkan saraf. Hal ini terbukti dari hasil penelitiannya, ternyata pasien yang rajin zikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.
Ada beberapa pasien yang mengalami gangguan saraf, kondisi nya membaik setelah berzikir dengan mengucapkan kalimat,”Laa ilaaha illallaah” dan kalimat istighfar “Astaghfirullah”. Ditinjau dari sudut kedokteran kontemporer menurutnya, pengucapan dua kalimat tersebut dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita. Sebab, dalam kedua bacaan tersebut terdapat huruf JAHR yang dapat mengeluarkan karbon dioksida dari otak.
Dalam kalimat “Laa ilaaha illallah” terdapat huruf JAHR yang diulang tujuh kali, yaitu huruf “lam”. Sementara dalam kalimat “Astaghfirullah” terdapat huruf “ghain”,”ra”, dan dua buah “lam”. Dengan demikian, ada empat huruf JAHR yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat zikir tersebut akan mengeluarkan karbon diaksida lebih banyak saat udara dihembuskan keluar mulut.
Dari hasil penelitian, menyimpulkan bahwa dilihat dari tinjauan ilmu saraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf pada bacaan zikir dengan aliran darah pernapasan ke luar yang mengandung zat karbon dioksida dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.
Semakin tinggi tingkat ketenangan dan khusyuk seseorang berzikir, kondisi gelombang otaknya semakin baik, dan memicu menghasilkan endorphin. Para ilmuwan percaya bahwa bagian otak yang menghasilkan Endorphin berada pada area yang terlibat dalam proses belajar dan mengingat. Dengan kata lain, belajar dan mengingat, akan lebih mudah dilakukan apabila terdapat cukup banyak endorphin dalam otak anda, suatu kondisi yang dapat terjadi apabila otak berada pada gelombang alpha (8hz-12hz) suatu kondisi keadaan hati ketika sedang meditasi atau melakukan sholat khusyuk, seperti sholat malam.
Hal ini dapat dibuktikan, orang – orang yang tinggal di masjid dan pesantren memiliki daya ingat yang tinggi untuk menghapal ayat-ayat alquran, dan belajar lebih konsentrasi karena tingkat ketenangan yang diciptakan.
Ada keuntungan lain yang dapat anda peroleh apabila anda berada tingkat ketenangan berzikir, akan lebih mudah untuk mengubah mental negatif diri anda, menjadi mental positif diri anda yang baru. Selain itu juga tingkat ketenangan berzikir sangat baik untuk relaksasi. Ketika anda relaks secara mental, maka seluruh badan anda juga relaks. Hal ini akan meningkatkan volume darah dan oksigen ke otak yang menyebabkan diri anda menjadi lebih peka dan perhatian. Kedua hal ini berkontribusi dalam belajar dan mengingat, dan juga mampu menciptakan perasaan semangat atau bahagia.
Sumber: Agus N.Cahyo. Penjelasan Illmiah tentang Dahsyatnya Manfaat Ibadah-ibadah Harian
Artikel terkait:
No comments:
Post a Comment