Thursday 6 March 2014

Ahli Neraka


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّ حِيْمِ. اَلْحَمْدُ الَّذِيْ جَعَلَنَا مِنَ النَّاصِحِيْنَ وَاَفْهَمَنَا مِنْ عُلُوْمِ اْلعُلَمآَءِ الرَّاشِخِيْنَ.وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ مَنْ نَسَخَ دِيْنُهُ أَدْيَانَ اْلكَفَرَةِ وَالطَّالحِيْنَ.وَعَلىَ آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَانُوْابِتَمَسُّكِ شَرِ يْعَتِهِ صَالِحْيِنَ. اَمَّابَعْدُ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah yang telah menjadikan kita termasuk para nasehat dan yang telah memberikan kefahaman kepada kita dari berbagai ilmu para ulama yang ahli. Semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang agamanya menghapus agama orang-orang kafir dan orang-orang jahat. Semoga pula keselamatan dan kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada keluarga dan para sahabat (Nabi) yang baik yang selalu berpegang dengan syari’atnya.


Yang saya hormati......beserta.....dan hadirin sekalian yang berbahagia. Untuk mengawali pembicaraan saya pada mimbar kultum ini, marilah kita menyanjungkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Karena dengan limpahan rahmat-Nya kita bisa berkumpul di......tanpa ada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan pertemuan kita pada saat ini senantiasa diridhoi Allah SWT. Amin.


Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjunaan Nabi Besar Muhammad Saw. Karena hanva beliaulah yang membimbing kita kepada jalan yang terang benderang, yakni agama Islam. agama yang diridhoi Allah SWT. Mudah-mudahan kita termasuk umat beliau yang setia kepadanya, yakni  mengikuti ajarannya.

Hadirin sekalian yang, kami hormati, bila kita mendengar cerita pedihnya siksa neraka tentu saja akan mengerikan dan kebanyakan orang tentu saja tidak menginginkan bila terjerumus bahwasannya ada dua golongan neraka sebagaimana sabda Nabi Saw:

صِنْفَانِ مِنْ اَهْلِ النَّارِلَمْ اَرَاهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَنَابَ اْلبَقَرِ يَضْرِ بُوْنَ بِهَاالنَّاسَ وَنِسَآءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ, رَؤُسُهُنَّ كَأَسُنَمِةِ الْبُخْتِ اْلمَائِلَةِ لاَيَدْ خُلْنَ اْلجَنَّةَ وَلاَيَجِدْنَارِيَبِدْنَارِيْحَهَا,وَاِنَّ رِ يَحَهَالَيُوْ جَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَاوَكَذَا...وَفِى رِوَايَةٍ أُ خْرى: وَاِنَّ رِيْحَهَالَيُوْ جَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ خَمِسْمِائَةٍ عَامٍ

Artinya:
Dua golongan dari ahli neraka yang belum kamu ketahui: Yakni golongan kaum yang membawa cambuk seperti ekornya lembu untuk memukul manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang yang menari-nari sambil menggelengkan kepalanya seperti punduk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Padahal surga itu dapat dicium dari perjalanan sejauh sekian dan sekian. Dalam riwayat yang lain: Sesungguhnya baunya surga itu dapat dicium dari perjalanan sejauh lima ratus tahun.”  (HR. Muslim dari Abi Hurairah).

Dengan memahami sabda Nabi Saw di atas nampaknya jelas, bahwasanya gambaran di akhir zaman benar-benar menjadi kenyataan. Dari dua golongan yang tidak akan masuk surga. Bahkan baunya saja tidak merasakan, yaitu pemimpin yang dholim dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang. Tapi tidak sedikit wanita yang bangga dengan pakaian telanjang dan pendek sekali, bai dari bajunya maupun roknya. Dia sama sekali tidak merasa malu bila badan dan pahanya dilihat orang lain. Sering kita menjumpai wanita berpakaian minim, tetapi pada saat berangkat dari rumah, baik mengendarai sepeda atau naik kendaraan umum pahanya sempat ditutupi dengan selembar kain dengan maksud dan tujuan agar paha dan kakinya tidak kena sengatan matahari dan tidak juga kena debu. Bila sudah sampai di tempat kerja maka lembaran kain dengan maksud dan tujuan agar paha dan kakinya itu dilepas kembali sehingga pakaian yang minim itu tampak kembali. 

Padahal wanita Islam diwajibkan menutup aurat. Jangan sekali-kali keindahan tubuhnya dinampakkan pada orang lain kecuali kepada suaminya. Maka melalui mimbar kultum ini saya  mengingatkan teman-teman putri janganlah kita mudah dipengaaruhi oleh lingkungan yang negatif, akan tetapi kita harus mampu mempengaruhi dengan berbagai yang positif. Janganlah kita menutup aurat karena terpaksa tapi sadarlah bahwasanya menutup aurat itu perintah dari Allah yang harus kita patuhi. Janganlah mempunyai anggapan bahwa memakai busana muslim iiu kuno. ketinggalan zaman. Ingatlah bahwa wanita-wanita yang berpakaian telanjang yang sempat tubuhnya di lihat (dinikmati orang lain) maka jangankan masuk surga, baunya saja tidak akan merasakan. padahal bauhnva surga bisa tercium sejauh perjalanan lim ratus tahun lamanya.

Demikian yang saya sampaikan, bila terdapat hal-hal vang menyinggung perasaan, teman-teman sudilah kiranya untuk memaafkan. Semoga kita selalu sadar terhadap hukum-hukum Allah. Kemudian kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Billahitaufiq  wallhidayat.
Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh






No comments:

Post a Comment