ْالحَمْدُللهِ الَذِ ى فَرَى ضَ الصَّلاَ ةَ عَلىَ عِبَادِهِ آلمْؤُ مِنِيْنَ وَاْلمُؤْ مِنَاتْ ,وَجَعَلَهَا عِمَادًالِهَذَالدِّيْنِ اْلقَوِيْمِ, وَجَعَلَ اُصُوْ لَهَااْلاَعْمَالَ الصَّالِحَاتْ,فَرَضَ عَلَيْنَ ارَبُّنَا سُجاَ نَهُ وَتَعَالىَ خَمْسَ صَلَوَاتٍ بِخَمْسَةِ اوْقَاتٍ, لَيْسَ لَنَاعَذْرٌ فِ تَأْ خِيْرِ هَاعَنِ المِيْقَاتِْ, فَمَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا بِاتْمَامِ رُ كُوْ عِهَاوَسُجُوْدِهَاوَاْلقِرَاآبِ, كَانَتْ لِذُنُوْبِهِ آلصَّغَائِرِكَفَّارَاتُ
Marilah kita selalu bertaqwa kepada Allah Ta’ala dan memelihara shalat lima waktu. Karena, shalat itu merupakan kunci sorga dan merupakan penyekat yang menghalangi panasnya api neraka jahanam.
Semua orang Islam sudah maklum bahwa shalat lima waktu adalah kewajiban utama lagi terpenting. Semua orang Islam laki-laki perempuan wajib mengamalkannya selama hidup.
Sama sekali tidak ada alas an atas kewajiban ini untuk ditinggalkan walau sedang di mana kita berada. Tidak kuasa berdiri betul, boleh mengerjakan dengan duduk, kalau terhalang duduk, diizinkan berbaring, pendek kata mesti dikerjakannya Nabi Saw bersabda:
الصَّلاَةُ عِمَادُ الدِيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدِّيْنَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَ مَ الدِّيْنَ
Artinya:
Shalat adalah tiang agama. Barang siapa mendirikan shalat, berarti ia mendirikan agama. Dan barang siapa meninggalkannya, berarti ia merobohkan agama.”
Maka ketetapan dalam Islam barang siapa meninggalkan dianggap melakukan pelanggaran besar, dengan sendirinya berdosa besar. Biasanya orang-orang yang meninggalkan shalat disebabkan oleh kesibukan itu terkadang kewajiban shalat lima waktu sengaja diabaikan.
Allah Ta’ala berfirman:
يَأَيُهَا الَّذِ يْنَ ءَامَنُواْلاَتُلْهِكُمْ أَمْوَ لُكُمْ وَلآَ أَوْلَدُ كُمْ عَن ذِكْرِ اللهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ اَلْخَسِرُون
Artinya:
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.
Saudara-saudara sekalian yang terhormat.
Sebagai Ulama ada yang mengatakan bahwa ancaman bagi orang yang meremehkan shalat itu ialah kelak akan dijatuhkan kedalam neraka jahanam yang sangat panas sehingga keadaan tersebut digambarkan:”Jika seandainya sebuah gunung dimasukkan ke dalamnya niscaya ia akan hancur karena sangat panasnya dan disamping itu tempat tersebut disiapkan bagi orang yang selalu diremehkan dan melalaikan shalat sampai waktunya habis. Kecuali mereka mau bertaubat kepada Allah atas perbuatannya itu, niscaya Allah akan memberi pengampunan kepadanya.”
Para ulama’Tafsir menerangkan bahwa yang dimaksud ingat kepada Allah di sini (pada ayat tersebut di atas) ialah shalat lima waktu. Sehingga siapa saja yang sibuk mengurus harta, menjual dan membeli barang dagangannya, sibuk dengan mengurus anak-anaknya hingga shalatnya sampai terlambat, maka ia kela akan merugi.
أَوَّلُ مَايُحَا سَبُ بِهِ اْلعَبْدُيَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ اَلصَّلاَةُ فَاِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ اَفْلَحَ وَاَفْلَحَ وَاَنْجَحَ وَاِنْ نَقَصَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ.
Artinya:
Perbuatan hamba yang pertama kali akan dihisab di hari kiamat nanti adalah shalatnya, maka barang siapa yang shalatnya bagus, sungguh ia telah berbagia dan akan selamat dan jika kurang baik shalatnya maka ia akan sengsara dan merugi. (HR. Mundzir Thabrany dan Tarmudzi).
Di hari akhirat kelak tanggung jawab orang-orang meninggalkan shalat bukan kepalang beratnya, dan soal shalatlah yang mula-mula sekali diperiksa di hadirat Allah Swt.
Allah Ta’ala berfirman:
مَاسَلَكَمْ فِى سَقَرَ . قُالُو اْ لَمْ نَكُ مِنَ اَلْمُصَلِّينَ. وَلَمْ نَكُ نُكُ نْطْعِمُ اَلْمِسْكِين
Artinya:
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?". mereka menjawab: "Kami dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, . dan Kami tidak (pula) memberi Makan orang miskin. (Al-Muddatsir: 42-44)
Orang-orang yang disiksa dalam neraka Sagor itu hancur segala tulang belulangnya, kemudian utuh lagi, tapi disiksa lagi terus-menerus hingga terasa benar segala sakit deritanya.
Sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa orang-orang yang meninggalkan shalat itu kelak akan dikumpulkan bersama-sama Fir’aun, Haman dan Ubayi bin Khalaf, sebab mereka itu sama-sama meninggalkan shalat karena sibuk mengurus harta kerajaan, departemen atau perusahaan mereka, orang yang sibuk mengurusi hartanya saja (sehingga meninggalkan shalatnya) besok di hari kiamat akan dikumpulkan dengan Ubayi bin Khalaf yaitu dia sebagai pedagang kaya Makkah di jaman Nabi Saw. Masih hidup.
Ada suatu riwayat mengatakan bahwa ada seorang pendatang menghadap kepada Rasulullah Saw, ia bertanya:
بَرَسُوْ لَ للهِ اَعْمَالِ اَحَبُّ اِلىَ اللهِ تَعَالىَ فىِ اْلاِ سْلاَمِ؟ قَالَ: الصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا,وَمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ فَلاَدِيْنَ لَهُ وَالصَّلاَةُ دُالدِّ يْنِ
(واه البيهقى)
Artinya:
Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling disukai oleh Allah Swt dalam Islam?” Beliau menjawab:”Shalat tepat pada waktunya dan barang siapa yang meninggalkan shalat maka berarti tidak mempunyai agama seba shalat itu sebagai tiang agama. (HR. Baihaqi)
Jadi, apabila ada orang mengaku beragama Islam, tetapi tidak mau shalat, berarti pengakuan itu tidaklah benar. Dan orang yang semacam itu ditetapkan masuk neraka, sebagaimana tersebut dalam hadis Rasulullah Saw.
وَاِذَاتَرَكَ الرَّجُلُ فَرِ يْضَةً وَاِحِدَةً مُتَعَمِّدًاكُتِبَ اسْمُهُ عَلىَ بَابِ آلنَّارِ فُلاَ نُبْنُ فُلاَنٍ لاَبُدَّ لَهُ مِنْ دُ خُوْلِ آلنَّارِ
Artinya:Manakalah seorang meninggalkan satu shalat fardhu sengaja, maka namanya ditulis pada pintu neraka” “Fulan bin Fulan, tidak boleh pasti masuk neraka”.
Sabdanya lagi:
بَيْنَ اْلعَبْدِ وَبَيْنِ اْلكُفْرِ تَرْكُ آلصَّلاَةِ
(رواه ابن ماخه)
Artinya:
Di antara seorang hamba (orang Islam) dengan orang kafir (letak perbedaannya) meninggalkan shalat.
Saudara-saudara sekalian yang berbahagia.
Menilik kepada keterangan-keterangan di atas nyata benar kedosaan orang-orang yang meninggalkan shalat yang begitu berat ancaman adzabnya.
Karena maklumlah keberanian orang-orang meninggalkan shalat yang begitu berat ancaman adzabnya.
Karena maklumlah keberanian orang-orang yang meninggalkan shalat, berarti melawan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Mengandung arti pula memutuskan hubungan munajat terhadap Allah Yang Maha mengetahui gerak-gerik didalam hati hambanya. Meninggalkan shalat lima waktu samalah artinya dengan melanggar Undang-Undang Allah.
Sebagai akhir adlam uraian khutbah awal ini, kami pesankan kepada kita sekalian yaitu:
- Kalau kita hendak mengetahui kematangan Islam seorang muslim lihatlah saja tentang shalatnya.
- Sebagai seseorang itu masih biasa mengabaikan shalat, sangat boleh jadi Islam di dalam dirinya belum
matang.
- Sebaliknya, setiap orang yang ta’at ibadatnay menunjukkan Islamnya sudah matang benar.
قَالَ الله ُتَعَالىَ وَهُوَ اصْدَ قُ الآلقَائِلِيْنَ اَعُوْذُ بِأللهِ مِنَ الشَيْطَانِ الرَّجِيْمِ:حَافِطُوْ اعَلىَ الصَّلَوَتِ وَالصَّلَوَاتِ وَالصَّلاَتِ اْلصَّلاَ ةِاْلوُسْطَى وَقُوْمُوْاللهِ قَاِ قَِانِطِيْنَ.
بَارَكَ الله ُ لىِ ْ وَلَكُمْ فى اْلقُرآنِ العَظِيْمِ. وَنَفَعَنِىْ وَاِيَذَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالّّّّذِ كْرِ اْلحَكِيْمِ.وَتَقَبَّلَ مِنِّىْ وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ اَلسَّمِيْعُ اْلعِليْمُ. اَقُوْلُ قَوْلىِ هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ لىِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِميْنَ وَاْلمُسْلِمَا تِ وَاْلمؤُ ْمِنَاتِ فَاسُتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْ رُ اَلرَّحِيْمُ.
No comments:
Post a Comment