Saturday 17 August 2013

Puasa meningkatkan kesehatan dan awet muda

      Puasa merupakan ibadah yang tinggi derajatnya dihadapan Allah, baik puasa wajib maupun puasa sunnah lainnya. Orang yang melaksanakan ibadah puasa akan diberkahi dan karuniai beragam kebaikan. Hal ini sesuai dengan firman  Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 184:
“…Maka itulah yang lebih baik baginya dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah, 2: 184)

       Dibalik perintah dan anjuran untuk melaksanakan ibadah puasa, ternyata tersimpan rahasia yang sangat besar tentang manfaatnya. Tidak  hanya bermanfaat secara fisik, psikis (mental) tetapi juga memicu hormon awet muda. Adapun  rahasia puasa adalah sebagai berikut:

Puasa itu sehat secara fisik
       Puasa dijadikan  sebagai terapi terhadap penyakit degeneratif. Kurangnya masukan energi pada orang berpuasa membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya. Ini disebut autolysis. Autolysis adalah terpakainya simpanan lemak tubuh untuk dijadikan sumber energi tubuh,  puasa menguras lemak tubuh yang tidak terkontrol untuk dipakai. Lemak yang tidak terkontrol merupakan salah satu sumber penyakit.
      Puasa juga telah memberikan kesempatan istirahat kepada alat pencernaan, puasa juga dapat  membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Saat berpuasa, racun dalam tubuh dibersihkan melalui pembakaran seluruh cadangan makanan dalam tubuh. Puasa juga dapat menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih membantu seseorang dalam mengingat dan kecerdasan. Selain itu juga sel darah putih  secara otomatis dapat meningkatkan  sistem kekebalan pada tubuh.
      Puasa dapat membantu menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh dan memperbaiki fungsi hormon melalui kurangnya makan dan minum serta adanya waktu istirahat bagi pencernaan. Puasa dapat membantu  proses peremajaan sel-sel tubuh. Karena organ-organ dalam tubuh yang mengerjakan sel-sel seperti hati, lambung, dan organ vital dapat istirahat pada saat puasa sehingga terjadi regenerasi sel.    Puasa dapat meningkatkan fungsi organ tubuh, karena dengan berpuasa sehingga organ tubuh dapat beristirahat.
      Puasa juga dapat membantu dalam menyeimbangkan saraf simpatis dan  parasimpatis yang mana saraf simpatis  membuat stress membuat jantung berdebar, sedangkan  hormon  parasimpatis memperlambat denyut jantung hingga lebih tenang dan dapat  mengontrol emosi. Saraf parasimpatis juga  dapat mempengaruhi pengeluaran  asam lambung.

Puasa bagi kesehatan  psikis
      Puasa juga mempunyai manfaat secara psikis. Ketika  seorang berpuasa pengendalian diri berarti mampu mengendalikan ledakan emosi,  yang berarti menurunkan kadar hormon adrenalin dalam marahnya. Ketika marah denyut jantung, otot-otot menegang, tekanan darah naik, pembuluh darah melebar jika dibiarkan berlangsung lama, akan berdampak negatif terhadap kesehatan.

Puasa dapat menunda penuaan
       Ternyata puasa dapat memperpanjang masa muda,  bisa menunda  proses penuaan pada tubuh. Kondisi puasa membuat peningkatan  beberapa jenis hormon,  seperti human growth hormone (HGH) yang dikenal sebagai hormon awet muda. Hormon ini akan meningkatkan regenerasi  sehingga seseorang akan lebih muda. Hormon lainnnya yang meningkatkan adalah melatonin yang selain dapat membantu  membantu mengatasi problem tidur dan stress juga merupakan hormon anti penuaan.

Puasa  menurut hasil penelitian
       Ilmuwan di bidang neulogi menunjukkan penelitiannya, bahwa diet yg tepat seperti berpuasa, secara significan bisa melindungi otak dari pengayakit de-generatif seperti Al-Zheimer atau Parkinson. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.
       Penelitian seorang  psikiater dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan  kalori akan meningkatkan  kinerja otak. 
       Penelitian  endokrinologi  menunjukan  bahwa  keadaan pola makan  saat berpuasa  yang bersifat rotatif menjadi  beban dalam asilimilasi  makanan di  dalam tubuh  mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar.  Penurunan berbagai  hormone tersebut merupakan salah  satu  rahasia  hidup jangka panjang.

Artikel terkait:


No comments:

Post a Comment